Jumat, 31 Maret 2017


Kajar


A. Latar Belakang


         Dalam sebuah barungan Gong Kebyar terdapat banyak instrumen yang bentuk dan fungsinya yang berbeda-beda namun sudah memiliki porsi masing-masing. Kajar yang merupakan salah satu  instrumen yang terdapat didalam barungan Gong Kebyar. Instrumen yang berbentuk pencon ini memiliki peranan penting di dalam Gong Kebyar, sebagai pemegang tempo yang menentukan cepat lambatnya jalan lagu yang dimainkan. Instrumen inilah yang bertanggung jawab sebagai penyangga atau pemangku irama atau ritme, memberikan aksen pada ruas-ruas lagu, dan sebagai kolotomik instrumen. Kajar juga dapat merubah segalanya dalam lagu yang dimainkan, bisa saja menjadi penghancur dalam lagu atau menjadi keharmonisan baik cepat atau lambat yang komposer inginkan dalam lagu tersebut.
            Melihat begitu banyak faktor yang disebabkan oleh instrumen Kajar dalam Gong Kebyar, muncul pertanyaan bagaimana definisi dari instrumen Kajar ? mengapa peran Kajar sangat penting dalam Gong Kebyar ? dan bagaimana nilai, makna dan simbol Kajar bila dikaitkan dengan kehidupan nyata ? Sederet pertanyaan tersebut menjadi titik tolak penulisan paper ini guna menambah wawasan penulis terhadap  konsep instrumen Kajar yang dapat menjadi tumpuan dalam kehidupan nyata.
            Metode yang penulis gunakan sebagai 'pisau bedah' dalam tulisan ini adalah metode wawancara dan studi pustaka sebagai acuan sumber. Metode wawancara untuk mencari dan mengetahui langsung topik yang dibahas dengan terjun langsung ke lapangan guna bertemu dengan narasumber. Studi pustaka digunakan sebagai tolak ukur dan memberikan referensi dalam tulisan ini.


B. Pembahasan
1. Definisi Kajar

            Kajar merupakan nama dari salah satu instrumen pencon yang dibuat dari perunggu atau kerawang. Instrumen Kajar adalah instrumen irama yang menggunakan satu pencon yang nadanya tidak ditentukan. Nada instrumen Kajar berkisar nada ding dan nada dung karena pada instrumen ini tidak diharuskan nadanya sama dengan Kajar perangkat gamelan Gong Kebyar lainnya.. Jenis panggul yang biasanya digunakan pada perangkat gamelan Gong Kebyar adalah berbahan kayu cemara, kayu kemoning, dsb. Sedangkan bagian tengah sampai ujung panggul dibungkus dengan benang untuk bisa menimbulkan suara yang empuk. Pukulan Kajar biasanya secara tidak sengaja bersamaan dengan nada riong yang menghasilkan suatu harmoni. Cara memainkan instrumen pencon ini adalah memukul pada bagian pencon dan tangan yang satunya menutup bagian pinggir pencon agar suaranya lebih tegas.
            Penempatan  instrumen Kajar pada Gong Kebyar biasanya di tempatkan di bagian sebelah kanan tunguhan Ugal/Giying. Selain merupakan instrumen irama, instrumen Kajar berfungsi sebagai instrumen yang memegang tempo cepat atau lambatnya sebuah lagu yang struktural karena tabuhan Kajar memberikan tekanan tertentu pada kalimat-kalimat lagu sehingga dapat mewujudkan atau menentukan bentuk gendingnya. Jenis pukulannya ngeremuncang rerames seperti orang mebat ( aktifitas merajang atau mengiris sampai halus bumbu dan rempah-rempah untuk memasak ) yang merupakan nama dari salah satu pola tabuhan kajar yang ritmenya ajeg.  


2. Pentingnya peran Kajar dalam Gong Kebyar

           
           
            Kajar meupakan instrumen yang peranannya penting di dalam mengatur ritme cepat dan lambatnya sebuah lagu dalam perangkat gamelan Gong Kebyar. Jika instruen ini tidak ada dalam Gong Kebyar maka kesempurnaan ansambel ini akan berkurang atau rasanya ada yang janggal. Instrumen Kajar diibaratkan seperti otak manusia, apa yang dipikirkan dan di inginkan harus di dapat, kalau tidak sesuai diinginkan maka ada rasa kurang puas pada diri manusia. Misalkan ingin mendapatkan seorang wanita, kita harus mengetahui apa yang wanita tersebut sukai dan dia inginkan, sebab kalau tidak maka akan sulit mendapatkannya atau bisa saja wanita tersebut menolak karena keinginannya tidak terpenuhi, dan akhirnya kita sakit hati karena perasaan yang hancur.
            Sama halnya dengan Kajar, dalam sebuah gending atau lagu pasti memiliki karakter yang harus diperjelas dengan sifat gending, misalkan gending tersebut menggambarkan suasana yang tenang, maka melodi dan perangkat instrumen lainnya harus mengacu ke suasana tenang tersebut. Disinilah peran Kajar yang akan memperjelas suasana dengan cepat atau lambatnya ritme yang di atur oleh instrumen Kajar, dan instrumen lainnya harus mengikuti irama yang ditentukan oleh instrumen Kajar. Namun jika instrumen lainnya lepas dari irama yang ditentukan Kajar, maka suasana yang diinginkan bisa saja tidak tergambarkan atau gending akan hancur karena dalam satu gending tersebut harus adanya unsur-unsur musik yang jadi penyempurna sebuah lagu, yaitu : melodi, irama, dinamika dan harmoni, jika dalam sebuah gending salah satu dari keempat unsur tersebut tidak ada, maka belum sempurna jika kita menyebutkan itu sebuah gending atau lagu.
 
            Terkait dengan konsep keseimbangan dalam gamelan Bali, khususnya pada barungan Gong Kebyar, kita diperkenalkan dengan konsep adagium rwabineda, keharmonisan yang berdasarkan keseimbangan tunggal sampai dengan keseimbangan kesepuluh yang pada dasarnya akan menjadikan keharmonisan dalam hidup. Melihat sifat instrumen Kajar yang tunggal atau berdiri sendiri namun mencakup semua hal dapat diklasifikasikan sebagai nyawa dalam Gong kebyar.
            Manusia hanya memiliki satu nyawa yang harus mereka jaga dengan baik lewat melakukan hal-hal yang positive atau berhati-hati dalam melakukan pekerjaan mereka. Kita khususnya manusia tidak akan bisa hidup tanpa nyawa, meski bentuk nyawa tidak kita ketahui bagaimana rupanya, namun kita percaya jantung sebagai nyawa manusia. Jantung berdetak bisa lambat atau cepat menurut suasana yang dirasakan manusia, bilamana manusia merasa terdesak detak jantung akan berdetak dengan cepat dan merasakan kepanikan akibat rasa takut. Tetapi detak jantung berdetak cepat tidak hanya dikarenakan hal terdesak yang mereka rasakan, rasa bahagia dan penasaran juga dapat mempercepat volume detak jantung manusia. Hal ini tergantung konteks dan posisi manusia dalam kehidupannya.
            Jika dikaitkan dengan rasa manusia yang menggambarkan suasana mereka yang sedang sedih akibat fenomena yang mereka alami, detak jantung akan mengikuti suasana hati yang sedang sedih tersebut, namun cepat lambatnya detak jantung akibat rasa sedih akan direalisasikan dengan kejadian yang terjadi. Sedih yang diikuti amarah akan mempercepat detak jantung karena marah merupakan emosi yang tidak bisa dikendalikan, emosi yang meluap akan mengganggu konsentrasi kerja otak yang akibatnya kita melakukan hal-hal yang negative. Berbanding terbalik dengan sedih yang dirasakan karena terharu melihat sesuatu, detak jantung akan lambat dan merasakan ketenangan tanpa memikirkan masalah yang lain, dan otak akan terkendali namun tetap memikirkan hal yang dilihat yang membuat mereka terharu. Jadi, jantung merupakan nyawa manusia yang membuat mereka hidup dan dapat menggambarkan suasana yang manusia rasakan lewat cepat atau lambatnya detak jantung yang menciptakan keharmonisan dan keseimbangan dalam hidup mereka.
            Gong Kebyar kita andaikan seperti manusia yang memiliki jantung sebagai nyawa yang membuat manusia hidup. Dalam Gong Kebyar Kajar adalah jantung yang merupakan nyawa dari barungan tersebut. Kajar yang cara kerjanya sama seperti jantung yaitu berdetak yang menggambarkan suasana lewat cepat lambatnya detak jantung, namun dalam Gong Kebyar Kajar dipukul dengan rasa menurut kebutuhan. Cepat lambatnya ritme Kajar sesuai dengan kebutuhan karakter yang diinginkan komposer, dengan keselarasan pukulan Kajar dengan suasana yang diinginkan akan menimbulkan keharmonisan dan keseimbangan dalam sebuah gending atau lagu, yang akan merasakan kepuasan bagi para pemain gamelan khususnya Gong Kebyar.


3. Nilai, Makna dan Simbol Kajar bila dikaitkan dengan kehidupan nyata

            Instrumen Kajar dalam Gong Kebyar memang memiliki sifat tunggal namun dibalik sifat tunggal tersebut, seperti yang telah dipaparkan di pembahsan pertama, kajar memegang peran terhadap semua instrumen Gong Kebyar lainnya. Pada pembahasan terakhir ini, penulis akan membedah secara terperinci instrumen Kajar dengan mencari nilai, makna dan simbol yang terdapat pada instrumen Kajar yang memiliki kaitan dengan kehidupan nyata.


A. Nilai

            Nilai estetik yang penulis temukan dalam instrumen Kajar dapat dilihat dari fungsi Kajar yang mengatur tempo cepat atau lambat sebuah gending dalam barungan gamelan Gong Kebyar. Jika diibaratkan dalam kehidupan nyata, fungsi Kajar seperti seseorang yang mengendarai sepeda motor, seberapa cepat atau lambat pengendara memberi tekanan terhadap gas sepeda motor tersebut tergantung situasi dan kondisi jalan. Jika keadaan jalan ramai pengendara memaksakan sepeda motor tersebut melaju dengan kencang maka akan terjadi suatu kecelakaan. Dan jika dikaitkan dengan fungsi kajar itu sendiri, dalam proses berjalannya suatu gending jika melodi gending yang seharusnya sifatnya pelan namun irama Kajar memaksakan untuk menjalankan gending tersebut dengan irama cepat maka gending tersebut akan kehilangan nilai estetisnya.



B. Makna

            Makna yang terkandung dalam instrumen Kajar adalah untuk mengatur keindahan jalannya suatu gending. Dengan melihat makna Kajar yang berperan penting dalam sebuah suatu gending, hal itu tidak lepas dari tanggung jawab dan sifatnya yang tegas dalam memberi perintah guna tercapainya karakter gending tersebut. Sama halnya dalam kehidupan nyata jika diumpamakan dengan seorang pemimpin dengan masyarakatnya. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa yang tegas dalam memutuskan sesuatu. Pemimpin tersebut memberi perintah pada rakyatnya dan mampu mempertanggung jawabkan apa yang diperintahkan guna mencapai tujuan bersama.
            AdiSepta (2016:17) menyatakan secara umum dalam Gong Kebyar Kajar berfungsi sebagai tempo yaitu untuk mengatur seberapa cepat lambatnya suatu lagu atau karya musik. Jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari sesungguhnya aktivitas manusia pada umumnya sudah memiliki tempo tersendiri dalam menjalani rutinitasnya. Contohnya pada saat kita berjalan hentakan kaki kita dalam melakukan kegiatan dapat dikatakan sebagai tempo. Misalnya jika kita berlari otomatis tempo terbilang cepat, demikian juga sebaliknya apabila kita pelan-pelan dalam berjalan maka tempo itu mutlak dikatakan lambat.

C. Simbol
            Kajar merupakan simbol dari dinamika kehidupan. Hal itu terbukti dalam fungsional sebuah intrumen kajar yaitu dalam kehidupan ini layaknya seperti roda yang berputar. Kadang kita bisa berada dibawah kadang bisa berada diatas. Dengan melihat kenyataannya, penulis mengandaikan roda berputar layaknya sistem kehidupan air, yang bagaimana air akan berpindah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Jika kita melihat perputaran roda akan sama layaknya sistem kehidupan air, misalkan kita menitik awalkan pintil yang ada dalam roda sebagai ujung roda, bilamana pintil tersebut posisinya di bawah dan akan menuju ke atas mengikuti perputaran roda, pada saat akan menuju ke atas pasti pergerakan pintil akan lambat karena jika dalam kehidupan manusia kita mencari kesuksesan sangat aulit dengan harus bekerja keras guna mencapai tujuan kita dan banyak rintangan yang harus dilewaati. Dan jika posisi pintil berada di atas, pada saat akan turun maka pergerakan dari pintil tersebut akan cepat, jika diibaratkan dalam kehidupan nyata pada saat kita telah memiliki segalanya dari segi harta dan kebutuhan segalanya sudah mencukupi, namun jika kita menyombongkan diri dan berwatak angkuh, maka kekayaan yang kita miliki tidak akan betah melekat pada kehidupan kita dan akan melarat atau jatuh miskin.
            Seperti itulah simbol dari Kajar bila dilihat pada kehidupan nyata, kehidupan akan berputar, sesorang yang kaya belum tentu mereka bahagia dengan harta yang mereka miliki, begitu pula sebaliknya seseorang yang miskin belum tentu mereka tidak bahagia dengan kehidupan mereka. Kebahagiaan tidak bisa di ukur dengan harta yang berlimpah, namun yang terpenting dalam kehidupan itu mencukupi dan seimbang menjalankan antara hak dan kewajiban yang menjadi bagian kita.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar